Rabu, 05 Mei 2010

Orang Indonesia Masih Jarang Minum Kopi

Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi di dunia, ternyata konsumsi minum kopi masyarakatnya relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen kopi lainnya seperti Brazil dan Kolombia. Rata-rata konsumsi kopi per kapita masyarakat Indonesia hanya 0,5 kg per kapita per tahun.

Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani mengatakan pihaknya berharap konsumsi kopi Indonesia bisa naik ke angka 0,7 kg per tahun dalam waktu dekat atau bahkan hingga 2 kg per tahun.

Sehingga produk kopi Indonesia yang selama ini hampir 75% diekspor dari total produksi 680.000 ton per tahun bisa ditingkatkan konsumsinya di pasar dalam negeri.

"Kopi kita banyak yang diekspor, negara tetangga sudah 2 kg per tahun (konsumsi kopi per kapita), kalau kita hanya 0,5 kg per tahun, walaupun sering ada coffee break ," selorohnya dalam acara Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle dalam budidaya kopi, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (2/7/2009).

Ia mencontohkan negara produsen kopi terbesar di dunia seperti Brazil dan Kolumbia konsumsi kopi per kapita sudah mencapai 3-4 kg per tahun. Berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga.

Dikatakan Achmad posisi luasan lahan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar atau menduduki nomor kedua di dunia setelah Brazil yang mencapai 2,3 juta hektar.

Namun sayangnya kalau dari sisi produksi (680.000 ton) justru menempati urutan kelima, jauh di bawah Brazil yang mampu memproduksi 2 juta ton per tahun.

"Tapi kalau dari sisi volume ekspor justru menempati posisi keempat setelah Brazil , Vietnam dan Kolumbia," terangnya.

Dikatakannya luasan lahan perkebunan kopi Indonesia didominasi oleh kopi jenis Robusta atau sebanyak 82% dan kopi Arabika 18% dari total lahan kopi sebesar 1,3 juta hektar. Dari total itu yang diusahakan oleh perkebunan rakyat sebanyak 96%, perkebunan besar negara 2% dan perkebunan besar swasta 2%.

"Produksi kopi Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan totalnya 689,14 ribu ton, terdiri dari kopi Robusta 557,19 ribu ton atau 81%, dan Arabika sebanyak 131,95 ribu ton atau 19%," imbuhnya.

Achmad menjelaskan perkebunan kopi di Indonesia masih mengalami banyak masalah karena 96% masih diproduksi oleh petani kopi rakyat, produksi tanaman masih rendah yaitu 60% dari potensi produksi, rendahnya mutu produk kopi dan lain-lain.



Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle Dalam Budidaya Kopi

PT Nestle Indonesia memperingati 15 tahun kemitraan dengan petani kopi rakyat di Lampung dalam mengembangkan budi daya kopi.

Melalui Nestle R&D dan pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia (Puslitkoka), dua lembaga ini sama-sama mengembang teknologi Somatic Embryogenesis (SE) yaitu penggandaan bibit kopi berkualitas.

Hasilnya sudah ada 33 jenis bibit unggul kopi dengan 6 bibit terbaik yang akan dikembangkan hingga 22 juta bibit per tahun melalui teknologi SE.

Selain itu, Nestle memberikan penyuluhan tentang tata cara budidaya kepada petani kopi Lampung dalam meningkatkan kualitas kopi dan panen kopi selama 15 tahun terakhir.

Presiden Direktur Nestle Indonesia Peter Vogt mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang bermain di bidang perkopian, perseroan berupaya memberikan nilai tambah dan manfaat bagi para pemegang saham perusahaan dan masyarakat khususnya petani kopi sebagai bentuk strategi perusahaan menciptakan manfaat bersama.

"Hasil dari penyuluhan ini bisa meningkatkan produksi kopi di Lampung dari 600-700 kg per hektar menjadi 1300 kg per hektar," imbuh Peter.

Sumber: http://www.detikfinance.com/read/2009/07/02/115946/1157769/4/orang-indonesia-masih-jarang-minum-kopi

0 comments:

Posting Komentar

 
Sahabat Ngopi Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template