Senin, 28 Juni 2010

Fakta-fakta Tentang Kopi

Hal-hal yang perlu diketahui:
  • Sekitar 20 juta orang bekerja di industri kopi di seluruh dunia.
  • Kopi adalah komoditas kedua yang paling aktif diperdagangkan, setelah minyak.
  • Brazil merupakan produsen kopi terbesar di dunia.
  • Nilai estimasi ekspor kopi hijau adalah 10 miliar dollar.
  • Kopi memiliki banyak varietas yang berbeda, lebih dari 60!
  • Hanya dua varietas kopi memiliki makna ekonomi: Arabica dan Robusta.
  • Hitam kopi (tanpa gula atau susu) tidak mengandung kalori (kurang dari 1 Kcal.)
  • Kopi berkafein menunjukkan efek yang menguntungkan pada kewaspadaan dan meningkatkan kinerja dalam berbagai tugas di kedua sesi siang dan malam.
  • Popularitas kopi panggang gelap tinggi di Eropa Selatan.
  • Sebuah pohon kopi yang baik bisa menghasilkan hingga 1 kg kopi mentah per tahun.
  • Berbeda dengan apa yang kebanyakan orang berpikir, kopi tidak tumbuh di biji coklat polos, tapi dalam buah merah membawa kacang hijau (dua biji per berry).
  • Selama memanggang biji kopi mengering dan gula dalam biji mulai caramelise.
  • Yang paling penting dari perdagangan kopi baik pasar saham dan 'efektif' perdagangan kopi.
  • Kualitas secangkir kopi tidak tergantung pada campuran hanya tetapi juga pada rasio jumlah air dan kopi yang digunakan untuk pembuatan bir.
  • Kopi ini memproduksi sabuk di seluruh dunia mencakup sekitar 70 negara.
  • Kopi hanya tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis.
  • Pohon kopi memerlukan suhu rata-rata antara 17 ° C dan 23 ° C serta curah hujan yang melimpah dan kondisi tanah yang baik.
  • Rumah asli dari kopi dataran tinggi Ethiopia.

Senin, 10 Mei 2010

Kopi dan Kesehatan

Bagi penikmat kopi, kafein sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam tubuh seseorang yang telah mengkonsumsi kopi dalam jangka waktu yang lama, kafein telah menyatu dengan system metabolisme tubuhnya, telah beredar dalam aliran darahnya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh National Coffe Association of the USA, dalam secangkir kopi seduhan terkandung 110-150 mg kafein dan dala, kopi instant 40-108 mg kafein. Dengan demikian dalam tubuh seorang yang biasa minum kopi seduhan minimal 3 cangkir sehari, terdapat sekitar 330-450 mg kafein. Lantas apakah jumlah tersebut sudah melampaui ambang batas yang membahayakan ?

Bila dikonsumsi 6 cangkir per hari selama dua minggu berturut-turut, kafein dalam kopi dapat menimbulkan ketagihan. Kafein dapat menjadi racun dan berakibat fatal kalau tingkat konsumsinya mencapai 150 mg per kg berat badan. Misalnya seorang yang memiliki berat badan 70 kg, akan mengalami keracunan yang mematikan (LD50) bila mengkonsumsi kafein 10.500 mg (150 mg/kg x 70 kg ) atau setara dengan 70-95 cangkir kopi seduhan.

Efek Kafein

Sebagaimana nikotin, kina, morfin, kokain, risinin dan striknin, kafein termasuk kelompok senyawa alkaloid. Selain terdapat pada biji kopi, kafein juga dapat diisolasi dari daun tehh. Dalam secangkir teh terdapat 9-50 mg kafein, tergantung pada lamanya seduhan dan suhu air, salah satu sifat kafein ialah mudah larut dalam air. Kafein pun terdapat dalam coklat, kola dan obat-obatan.

Pada beberapa obat sakit kepala, kandungan kafein mencapai 35 mg atau lebih. Digunakan karena menimbulkan efek stimulasi sentral, menghilangkan rasa lesu dan menimbulkan rasa nyaman, sekaligus dapat memperkuat daya kerja senyawa paracetamol (N-acetyl-p-aminophenol). Kafein dan paracetamol bersinergi sebagai analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik (penurun panas). Selain itu, kafein juga merupakan senyawa kimia yang bersifat diuretic (memperlancar buang air kecil) dan banyak digunakan sebagai stimulan (obat yang merangsang aktivitas fungsi organ).

Kafein di Dalam Tubuh

Dalam tubuh manusia senyawa kafein dapat memacu hormon adrenalin, yang berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah dan detak jantung, sekresi asam lambung, senyawa gula pada aliran darah dan otot dalam kondisi siap beraktivitas. Hal itu yang menyebabkan pada sebagian orang, kopi menjadi minuman pengusir kantuk dan penambah gairah. Dalam kondisi normal, organ hati selalu mengatur kadar gula darah sekitar 0,1 persen. Jika terjadi kelebihan glukosa maka hormon insulin akan merubahnya menjadi glikogen. Sebaliknya jika kekurangan glukosa, hormon adrenalin akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Karena berpengaruh terhadap keseimbangan hormon insulin-adrenalin, maka penderita diabetes melitus (DM) perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi kopi.

Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi (tekanan darah melebihi 140/90) perlu waspada terhadap kopi. Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan ginjal (uremia), jantung, pendarahan pada retina dan pecahnya pembuluh darah otak (stroke). Pada sebagian orang, minum kopi dapat menimbulkan jantung berdebar-debar, denyutnya bisa melebihi 80 kali per menit. Hal itu disebabkan efek stimulan kopi. Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang berpotensi mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Otot jantung mendapat makanan dari pembuluh darah nadi korona kiri dan kanan, bila pembuluh darah korona tersumbat terjadilah PJK.

Pada peminum kopi “kelas berat”, penyerapan gula dalam darahnya berlangsung lebih cepat, sehingga keinginan untuk untuk menambah konsumsi gula terus meningkat. Ternyata hal tersebut memicu terjadinya penumpukan kolesterol, yang berdampak terhadap penebalan, penyempitan dan kekakuan dinding pembuluh darah, dengan demikian PJK pun menjadi sulit dihindari. Selain kop, berbagai bahan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah ialah zat pengawet, pil KB, gula yang dimurnikan, lemak padat, serta obat-obtan seperti anabolic steroida, disopyramide, trimeprazine, chenodiol, dan diuretika thiazide. Kebiasaan merokok dan stress juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Bagi penderita gangguan maag (sakit lambung) mengkonsumsi kopi juga perlu hati-hati, atau sebaiknya dihindari. Konsentrasi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat menimbulkan tukak di selaput lendir, padahal kopi merangsang pengeluaran asam lambung. Dengan makin tingginya konsentrasi asam lambung ada kemungkinan tukaknya mengeluarkan darah.

Penderita penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan maag perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi kopi dan minuman lain yang mengandung kafein. Kalaupun mau mencoba aroma kopi, ada baiknya dipilih jenis kopi decaffeinated (dengan kandungan kafein di bawah 5 mg per cangkir). Kemungkinan hal itulah yang menyebabkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Departemen Kesehatan (Depkes) begitu ketat dalam memantau standar kandungan kafein minuman suplemen. Tahun 2001 lalu Badan POM menarik beberapa jenis minuman suplemen dari pasaran, karena rata-rata mengandung 80 mg kafein per botol. Kandungan kafein yang diijinkan hanya 50 mg kafein per botol.. Sebagian orang memang belum teliti memperhatikan komposisi berbagai bahan kimia dalam minuman suplemen. Bagaimana jadinya jika seorang pengidap diabetes mellitus atau penderita hipertensi, secara ceroboh mengkonsumi produk minuman suplemen tertentu yang memiliki kadar kafein 80 mg.

Masukan kafein dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi pada proses kehamilan, bahkan dapat menyebabkan keracunan pada janin. Pertumbuhan janin tergantung pada pola konsumsi ibunya yang disalurkan melalui plasenta. Jika si ibu minum kopi secara berlebihan, maka kafein pun diserap oleh janin, hal itu dapat menimbulkan gangguan fisik pada bayi, bahkan bisa lahir dalam keadaan meninggal.

Penutup

Di balik manfaat minum kopi, ternyata ada juga bahayanya. Dengan demikian minum kopi harus secara bijaksana. Terutama bagi yang mengidap penyakit-penyakit tertentu, minum kopi perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain memilih kopi yang kadar kafeinnya paling rendah (decaffeinated), frekuensinya di batasi, dan benar-benar memperhatikan kondisi tubuh, atau kalau perlu dihindari sampai kondisi tubuh benar-benar sehat. Sedangkan bagi orang yang sehat, minum kopi seduhan atau kopi instant cukup positif untuk meningkatkan stamina, namun jangan sampai melampaui batas.

Rabu, 05 Mei 2010

Manfaat Kopi

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis),? penyakit jantung serta menghambat penurunan? daya kognitif otak.

* Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga? 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
* Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
* Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
* Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
* Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.? Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mimum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
* Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Mongoose Coffee

Kopi Luwak or Civet coffee is coffee made from coffee berries which have been eaten by and passed through the digestive tract of the Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus). The civets eat the berries, but the beans inside pass through their system undigested. This process takes place on the islands of Sumatra, Java and Sulawesi in the Indonesian Archipelago, in the Philippines (where the product is called Motit Coffee in the Cordillera, or Kape Alamid in Tagalog areas) and in East Timor (locally called kafé-laku). Vietnam has a similar type of coffee, called weasel coffee, which is made from coffee berries which have been regurgitated by local weasels. In actuality this alleged weasel is just the local version of the Asian Palm Civet.

Kopi is the Indonesian word for coffee, and luwak is a local name of the Asian Palm Civet. The raw, red coffee berries are part of its normal diet, along with insects, small mammals, small reptiles, eggs and nestlings of birds, and other fruit. The inner bean of the berry is not digested, but it has been proposed that enzymes in the stomach of the civet add to the coffee's flavor by breaking down the proteins that give coffee its bitter taste. The beans are defecated, still covered in some inner layers of the berry. The beans are washed, and given only a light roast so as to not destroy the complex flavors that develop through the process. Some sources claim that the beans may be regurgitated instead of defecated.

In early days, the beans would be collected in the wild from a "latrine," or a specific place where the civet would defecate as a means to mark its territory, and these latrines would be a predictable place for local gatherers to find the beans. More commonly today, captured civets are fed raw berries, the feces produced are then processed and the coffee beans offered for sale.

Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Orang Indonesia Masih Jarang Minum Kopi

Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi di dunia, ternyata konsumsi minum kopi masyarakatnya relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen kopi lainnya seperti Brazil dan Kolombia. Rata-rata konsumsi kopi per kapita masyarakat Indonesia hanya 0,5 kg per kapita per tahun.

Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani mengatakan pihaknya berharap konsumsi kopi Indonesia bisa naik ke angka 0,7 kg per tahun dalam waktu dekat atau bahkan hingga 2 kg per tahun.

Sehingga produk kopi Indonesia yang selama ini hampir 75% diekspor dari total produksi 680.000 ton per tahun bisa ditingkatkan konsumsinya di pasar dalam negeri.

"Kopi kita banyak yang diekspor, negara tetangga sudah 2 kg per tahun (konsumsi kopi per kapita), kalau kita hanya 0,5 kg per tahun, walaupun sering ada coffee break ," selorohnya dalam acara Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle dalam budidaya kopi, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (2/7/2009).

Ia mencontohkan negara produsen kopi terbesar di dunia seperti Brazil dan Kolumbia konsumsi kopi per kapita sudah mencapai 3-4 kg per tahun. Berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga.

Dikatakan Achmad posisi luasan lahan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar atau menduduki nomor kedua di dunia setelah Brazil yang mencapai 2,3 juta hektar.

Namun sayangnya kalau dari sisi produksi (680.000 ton) justru menempati urutan kelima, jauh di bawah Brazil yang mampu memproduksi 2 juta ton per tahun.

"Tapi kalau dari sisi volume ekspor justru menempati posisi keempat setelah Brazil , Vietnam dan Kolumbia," terangnya.

Dikatakannya luasan lahan perkebunan kopi Indonesia didominasi oleh kopi jenis Robusta atau sebanyak 82% dan kopi Arabika 18% dari total lahan kopi sebesar 1,3 juta hektar. Dari total itu yang diusahakan oleh perkebunan rakyat sebanyak 96%, perkebunan besar negara 2% dan perkebunan besar swasta 2%.

"Produksi kopi Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan totalnya 689,14 ribu ton, terdiri dari kopi Robusta 557,19 ribu ton atau 81%, dan Arabika sebanyak 131,95 ribu ton atau 19%," imbuhnya.

Achmad menjelaskan perkebunan kopi di Indonesia masih mengalami banyak masalah karena 96% masih diproduksi oleh petani kopi rakyat, produksi tanaman masih rendah yaitu 60% dari potensi produksi, rendahnya mutu produk kopi dan lain-lain.



Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle Dalam Budidaya Kopi

PT Nestle Indonesia memperingati 15 tahun kemitraan dengan petani kopi rakyat di Lampung dalam mengembangkan budi daya kopi.

Melalui Nestle R&D dan pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia (Puslitkoka), dua lembaga ini sama-sama mengembang teknologi Somatic Embryogenesis (SE) yaitu penggandaan bibit kopi berkualitas.

Hasilnya sudah ada 33 jenis bibit unggul kopi dengan 6 bibit terbaik yang akan dikembangkan hingga 22 juta bibit per tahun melalui teknologi SE.

Selain itu, Nestle memberikan penyuluhan tentang tata cara budidaya kepada petani kopi Lampung dalam meningkatkan kualitas kopi dan panen kopi selama 15 tahun terakhir.

Presiden Direktur Nestle Indonesia Peter Vogt mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang bermain di bidang perkopian, perseroan berupaya memberikan nilai tambah dan manfaat bagi para pemegang saham perusahaan dan masyarakat khususnya petani kopi sebagai bentuk strategi perusahaan menciptakan manfaat bersama.

"Hasil dari penyuluhan ini bisa meningkatkan produksi kopi di Lampung dari 600-700 kg per hektar menjadi 1300 kg per hektar," imbuh Peter.

Sumber: http://www.detikfinance.com/read/2009/07/02/115946/1157769/4/orang-indonesia-masih-jarang-minum-kopi
 
Sahabat Ngopi Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template