Senin, 10 Mei 2010

Kopi dan Kesehatan

Bagi penikmat kopi, kafein sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam tubuh seseorang yang telah mengkonsumsi kopi dalam jangka waktu yang lama, kafein telah menyatu dengan system metabolisme tubuhnya, telah beredar dalam aliran darahnya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh National Coffe Association of the USA, dalam secangkir kopi seduhan terkandung 110-150 mg kafein dan dala, kopi instant 40-108 mg kafein. Dengan demikian dalam tubuh seorang yang biasa minum kopi seduhan minimal 3 cangkir sehari, terdapat sekitar 330-450 mg kafein. Lantas apakah jumlah tersebut sudah melampaui ambang batas yang membahayakan ?

Bila dikonsumsi 6 cangkir per hari selama dua minggu berturut-turut, kafein dalam kopi dapat menimbulkan ketagihan. Kafein dapat menjadi racun dan berakibat fatal kalau tingkat konsumsinya mencapai 150 mg per kg berat badan. Misalnya seorang yang memiliki berat badan 70 kg, akan mengalami keracunan yang mematikan (LD50) bila mengkonsumsi kafein 10.500 mg (150 mg/kg x 70 kg ) atau setara dengan 70-95 cangkir kopi seduhan.

Efek Kafein

Sebagaimana nikotin, kina, morfin, kokain, risinin dan striknin, kafein termasuk kelompok senyawa alkaloid. Selain terdapat pada biji kopi, kafein juga dapat diisolasi dari daun tehh. Dalam secangkir teh terdapat 9-50 mg kafein, tergantung pada lamanya seduhan dan suhu air, salah satu sifat kafein ialah mudah larut dalam air. Kafein pun terdapat dalam coklat, kola dan obat-obatan.

Pada beberapa obat sakit kepala, kandungan kafein mencapai 35 mg atau lebih. Digunakan karena menimbulkan efek stimulasi sentral, menghilangkan rasa lesu dan menimbulkan rasa nyaman, sekaligus dapat memperkuat daya kerja senyawa paracetamol (N-acetyl-p-aminophenol). Kafein dan paracetamol bersinergi sebagai analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik (penurun panas). Selain itu, kafein juga merupakan senyawa kimia yang bersifat diuretic (memperlancar buang air kecil) dan banyak digunakan sebagai stimulan (obat yang merangsang aktivitas fungsi organ).

Kafein di Dalam Tubuh

Dalam tubuh manusia senyawa kafein dapat memacu hormon adrenalin, yang berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah dan detak jantung, sekresi asam lambung, senyawa gula pada aliran darah dan otot dalam kondisi siap beraktivitas. Hal itu yang menyebabkan pada sebagian orang, kopi menjadi minuman pengusir kantuk dan penambah gairah. Dalam kondisi normal, organ hati selalu mengatur kadar gula darah sekitar 0,1 persen. Jika terjadi kelebihan glukosa maka hormon insulin akan merubahnya menjadi glikogen. Sebaliknya jika kekurangan glukosa, hormon adrenalin akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Karena berpengaruh terhadap keseimbangan hormon insulin-adrenalin, maka penderita diabetes melitus (DM) perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi kopi.

Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi (tekanan darah melebihi 140/90) perlu waspada terhadap kopi. Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan ginjal (uremia), jantung, pendarahan pada retina dan pecahnya pembuluh darah otak (stroke). Pada sebagian orang, minum kopi dapat menimbulkan jantung berdebar-debar, denyutnya bisa melebihi 80 kali per menit. Hal itu disebabkan efek stimulan kopi. Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang berpotensi mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Otot jantung mendapat makanan dari pembuluh darah nadi korona kiri dan kanan, bila pembuluh darah korona tersumbat terjadilah PJK.

Pada peminum kopi “kelas berat”, penyerapan gula dalam darahnya berlangsung lebih cepat, sehingga keinginan untuk untuk menambah konsumsi gula terus meningkat. Ternyata hal tersebut memicu terjadinya penumpukan kolesterol, yang berdampak terhadap penebalan, penyempitan dan kekakuan dinding pembuluh darah, dengan demikian PJK pun menjadi sulit dihindari. Selain kop, berbagai bahan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah ialah zat pengawet, pil KB, gula yang dimurnikan, lemak padat, serta obat-obtan seperti anabolic steroida, disopyramide, trimeprazine, chenodiol, dan diuretika thiazide. Kebiasaan merokok dan stress juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Bagi penderita gangguan maag (sakit lambung) mengkonsumsi kopi juga perlu hati-hati, atau sebaiknya dihindari. Konsentrasi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat menimbulkan tukak di selaput lendir, padahal kopi merangsang pengeluaran asam lambung. Dengan makin tingginya konsentrasi asam lambung ada kemungkinan tukaknya mengeluarkan darah.

Penderita penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan maag perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi kopi dan minuman lain yang mengandung kafein. Kalaupun mau mencoba aroma kopi, ada baiknya dipilih jenis kopi decaffeinated (dengan kandungan kafein di bawah 5 mg per cangkir). Kemungkinan hal itulah yang menyebabkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Departemen Kesehatan (Depkes) begitu ketat dalam memantau standar kandungan kafein minuman suplemen. Tahun 2001 lalu Badan POM menarik beberapa jenis minuman suplemen dari pasaran, karena rata-rata mengandung 80 mg kafein per botol. Kandungan kafein yang diijinkan hanya 50 mg kafein per botol.. Sebagian orang memang belum teliti memperhatikan komposisi berbagai bahan kimia dalam minuman suplemen. Bagaimana jadinya jika seorang pengidap diabetes mellitus atau penderita hipertensi, secara ceroboh mengkonsumi produk minuman suplemen tertentu yang memiliki kadar kafein 80 mg.

Masukan kafein dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi pada proses kehamilan, bahkan dapat menyebabkan keracunan pada janin. Pertumbuhan janin tergantung pada pola konsumsi ibunya yang disalurkan melalui plasenta. Jika si ibu minum kopi secara berlebihan, maka kafein pun diserap oleh janin, hal itu dapat menimbulkan gangguan fisik pada bayi, bahkan bisa lahir dalam keadaan meninggal.

Penutup

Di balik manfaat minum kopi, ternyata ada juga bahayanya. Dengan demikian minum kopi harus secara bijaksana. Terutama bagi yang mengidap penyakit-penyakit tertentu, minum kopi perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain memilih kopi yang kadar kafeinnya paling rendah (decaffeinated), frekuensinya di batasi, dan benar-benar memperhatikan kondisi tubuh, atau kalau perlu dihindari sampai kondisi tubuh benar-benar sehat. Sedangkan bagi orang yang sehat, minum kopi seduhan atau kopi instant cukup positif untuk meningkatkan stamina, namun jangan sampai melampaui batas.

Rabu, 05 Mei 2010

Manfaat Kopi

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis),? penyakit jantung serta menghambat penurunan? daya kognitif otak.

* Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga? 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
* Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
* Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
* Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
* Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.? Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mimum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
* Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Mongoose Coffee

Kopi Luwak or Civet coffee is coffee made from coffee berries which have been eaten by and passed through the digestive tract of the Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus). The civets eat the berries, but the beans inside pass through their system undigested. This process takes place on the islands of Sumatra, Java and Sulawesi in the Indonesian Archipelago, in the Philippines (where the product is called Motit Coffee in the Cordillera, or Kape Alamid in Tagalog areas) and in East Timor (locally called kafé-laku). Vietnam has a similar type of coffee, called weasel coffee, which is made from coffee berries which have been regurgitated by local weasels. In actuality this alleged weasel is just the local version of the Asian Palm Civet.

Kopi is the Indonesian word for coffee, and luwak is a local name of the Asian Palm Civet. The raw, red coffee berries are part of its normal diet, along with insects, small mammals, small reptiles, eggs and nestlings of birds, and other fruit. The inner bean of the berry is not digested, but it has been proposed that enzymes in the stomach of the civet add to the coffee's flavor by breaking down the proteins that give coffee its bitter taste. The beans are defecated, still covered in some inner layers of the berry. The beans are washed, and given only a light roast so as to not destroy the complex flavors that develop through the process. Some sources claim that the beans may be regurgitated instead of defecated.

In early days, the beans would be collected in the wild from a "latrine," or a specific place where the civet would defecate as a means to mark its territory, and these latrines would be a predictable place for local gatherers to find the beans. More commonly today, captured civets are fed raw berries, the feces produced are then processed and the coffee beans offered for sale.

Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Kopi_Luwak

Orang Indonesia Masih Jarang Minum Kopi

Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi di dunia, ternyata konsumsi minum kopi masyarakatnya relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen kopi lainnya seperti Brazil dan Kolombia. Rata-rata konsumsi kopi per kapita masyarakat Indonesia hanya 0,5 kg per kapita per tahun.

Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani mengatakan pihaknya berharap konsumsi kopi Indonesia bisa naik ke angka 0,7 kg per tahun dalam waktu dekat atau bahkan hingga 2 kg per tahun.

Sehingga produk kopi Indonesia yang selama ini hampir 75% diekspor dari total produksi 680.000 ton per tahun bisa ditingkatkan konsumsinya di pasar dalam negeri.

"Kopi kita banyak yang diekspor, negara tetangga sudah 2 kg per tahun (konsumsi kopi per kapita), kalau kita hanya 0,5 kg per tahun, walaupun sering ada coffee break ," selorohnya dalam acara Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle dalam budidaya kopi, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (2/7/2009).

Ia mencontohkan negara produsen kopi terbesar di dunia seperti Brazil dan Kolumbia konsumsi kopi per kapita sudah mencapai 3-4 kg per tahun. Berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga.

Dikatakan Achmad posisi luasan lahan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar atau menduduki nomor kedua di dunia setelah Brazil yang mencapai 2,3 juta hektar.

Namun sayangnya kalau dari sisi produksi (680.000 ton) justru menempati urutan kelima, jauh di bawah Brazil yang mampu memproduksi 2 juta ton per tahun.

"Tapi kalau dari sisi volume ekspor justru menempati posisi keempat setelah Brazil , Vietnam dan Kolumbia," terangnya.

Dikatakannya luasan lahan perkebunan kopi Indonesia didominasi oleh kopi jenis Robusta atau sebanyak 82% dan kopi Arabika 18% dari total lahan kopi sebesar 1,3 juta hektar. Dari total itu yang diusahakan oleh perkebunan rakyat sebanyak 96%, perkebunan besar negara 2% dan perkebunan besar swasta 2%.

"Produksi kopi Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan totalnya 689,14 ribu ton, terdiri dari kopi Robusta 557,19 ribu ton atau 81%, dan Arabika sebanyak 131,95 ribu ton atau 19%," imbuhnya.

Achmad menjelaskan perkebunan kopi di Indonesia masih mengalami banyak masalah karena 96% masih diproduksi oleh petani kopi rakyat, produksi tanaman masih rendah yaitu 60% dari potensi produksi, rendahnya mutu produk kopi dan lain-lain.



Peringatan 15 Tahun Kemitraan Nestle Dalam Budidaya Kopi

PT Nestle Indonesia memperingati 15 tahun kemitraan dengan petani kopi rakyat di Lampung dalam mengembangkan budi daya kopi.

Melalui Nestle R&D dan pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia (Puslitkoka), dua lembaga ini sama-sama mengembang teknologi Somatic Embryogenesis (SE) yaitu penggandaan bibit kopi berkualitas.

Hasilnya sudah ada 33 jenis bibit unggul kopi dengan 6 bibit terbaik yang akan dikembangkan hingga 22 juta bibit per tahun melalui teknologi SE.

Selain itu, Nestle memberikan penyuluhan tentang tata cara budidaya kepada petani kopi Lampung dalam meningkatkan kualitas kopi dan panen kopi selama 15 tahun terakhir.

Presiden Direktur Nestle Indonesia Peter Vogt mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang bermain di bidang perkopian, perseroan berupaya memberikan nilai tambah dan manfaat bagi para pemegang saham perusahaan dan masyarakat khususnya petani kopi sebagai bentuk strategi perusahaan menciptakan manfaat bersama.

"Hasil dari penyuluhan ini bisa meningkatkan produksi kopi di Lampung dari 600-700 kg per hektar menjadi 1300 kg per hektar," imbuh Peter.

Sumber: http://www.detikfinance.com/read/2009/07/02/115946/1157769/4/orang-indonesia-masih-jarang-minum-kopi

Pemerintah Kembangkan Kopi Spesialti

Pemerintah akan mengembangkan produksi jenis kopi Arabika Spesialti alias kopi khas daerah yang memiliki kualitas terbaik Indonesia. Permintaan yang tinggi terhadap produk kopi Arabika Spesialti di pasar Internasional menjadi salah satu alasan pengembangan jenis kopi ini.

Ada dua jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia yaitu kopi Robusta atau kopi dataran rendah dan kopi Arabika yang dikembangkan di dataran tinggi diatas 1000 mdpl. Jenis kopi Arabika terdiri dari kopi biasa, spesialtis dan organik.

Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani mengatakan, pemerintah telah melakukan upaya perlindungan terhadap produk kopi spesialti diantaranya dengan penerapan undang-undang Indikasi Geografis yang belum lama diterbitkan pemerintah dalam melindungi sebuah komoditi tertentu terhadap kekhususan jenisnya.

"Dalam undang-undang itu yang kita lindungi itu adalah tanahnya," jelasnya di Gran Melia, Jakarta, Kamis (2/7/2009).

Selain itu, langkah ini juga mencakup perlindungan agar tanaman-tanaman komoditi itu tidak dicampuri oleh jenis tanaman lainnya sebagai sebuah produk komodiri khas. Hal ini bukan hanya diberlakukan pada komoditi kopi, namun untuk komoditi-komiditi lainnya seperti Jeruk Pontianak di Sampang Kalimantan.

Mengenai pangsa pasar kopi spesialti, menurutnya masih sangat terbuka, karena dipicu oleh bergesernya minat konsumen dari kopi biasa ke spesialti di Amerika Serikata.

Beberapa jenis kopi spesialti antara lain Luak Coffee, mandailing coffee, lintong coffee, luak coffee, Gayo Mountain Coffee, Java Arabika Coffe, Bali Cofffe, Toraja Coffee

Meski ia mengakui saat ini pengembangan kopi masih terbatas dalam program revitalisasi kebun khususnya dalam memasukan kopi menjadi komoditi yang bisa dilakukan revitalisasi.

"Kopi belum masuk dalam program revitalisasi perkebunan, seharusnya kopi sudah bisa masuk kedalam setara dengan kakao yang sudah dilakukan revitalisasi," ucapnya.

Sumber:
http://www.detikfinance.com/read/2009/07/02/144718/1157931/4/pemerintah-kembangkan-kopi-spesialti

Orang Korea Tergila-gila Kopi Luwak Indonesia

Permintaan kopi di negeri gingseng Korea Selatan terus meningkat. Sementara untuk kopi asal Indonesia yang paling digandrungi masyarakat Korea adalah jenis kopi Luwak.

Atase Perdagangan Indonesia di Korea Selatan Arief Fadillah mengatakan permintaan kopi Indonesia ke Korea terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2006 total ekspor kopi ke Korea mencapai US$ 1,3 juta, meningkat menjadi US$ 1,6 juta di tahun 2007, meningkat kembali US$ 1,7 juta pada tahun 2008. Hingga akhir Agustus 2009 ekspor kopi Indonesiz ke Korea menembus US$ 2,2 juta.

"Sekarang, kopi Luwak sangat populer di Korea," kata Arief sumringah saat ditemui di kantor Departemen Perdagangan, Jakarta, Senin (2/11/2009).

Selain kopi Luwak, lanjut Arief, jenis kopi-kopi spesialti Indonesia seperti kopi Toraja juga sangat laris manis terjual. Ia mengatakan tingginya minat orang Korea terhadap produk kopi asal Indonesia karena kopi Indonesia memiliki citarasa unik.

Ia optimistis semakin tingginya permintaan kopi Indonesia ke Negeri Ginseng tersebut bisa membuat ekspor kopi Indonesia ke Korea hingga akhir tahun tembus US$ 3 juta.

Selain produk kopi yang laris manis, produk Indonesia yang saat ini digandrungi oleh pasar Korea adalah produk tanaman hias daun-daunan. Prospek produk tanaman hias ke Korea sangat luar biasa. Umumnya tanaman hias yang laris adalah jenis tanaman hias daun pedang-pedangan yang biasa digunakan oleh masyarakat Korea sebagai sirkulator udara alami.

Sumber: http://www.detikfinance.com/read/2009/11/02/181235/1233597/4/orang-korea-tergila-gila-kopi-luwak-indonesia

The History of Coffee

Men began to drink coffee in the 12th century in Africa. A legend says that around the year 1400, a sheperd in Ethiopia named Kaldai noticed his goats jumping merrily after they ate a red fruit. He tried to eat it and felt freshened. His wife then gave it to the priest, who baked it for reducing its power. But perceiving its attractive smell, he pounded it and put it in the water to extinguish the fire. He tried to drink that water and felt vigorous. Later, it was propagated by merchants.

Another legend about the history of coffee says that the first man to have known and drunk coffee was Mufti of Eden in the 9th century. Still another legend says that the first coffee drinker was an imam named Deli of the Middle East, who often felt sleepy while praying. Later, he overcame his drowziness by drinking coffee boiled in water as someone had told him to do. After that, the coffee drinking habit reached to the laity and became a way of life in the Middle East. In the 17th century, coffee bacame known to the Europeans, first to the adventurers, and the man whom made coffee popular was Suliman Alga, an envoy to King Louis XIV's Court around 1715. After that the price of coffee soared because French noblemen became coffee-addicted.

The Europeans began to know and like drinking coffee at around the 19th century but this was confined to writers, poets and rich people only. The French attepted to grow coffee in the southern part of their country to no avail. The Dutch tried to do the same in Ceylon and East India, and succeeded. Then the French followed. The two people jealously guarded their own coffee seeds. Upon the rise of a border dispute in Ghana between France and Holland, the King of Brazil sent an envoy to mediate, who sneakily took coffee seeds to reproduce in Brazil so that this country has now become the world's largest coffee producer.

Manfaat Kopi Bagi Tubuh

Kopi, minuman favorit dunia ternyata memberi banyak sekali manfaat untuk tubuh. Apa saja?

Diabetes

Menurut Para peneliti di Harvard, mengkonsumsi enam cangkir kopi atau lebih setiap harinya dapat mengurangi resiko Diabetes. 54% bagi pria, dan 30% bagi wanita.

Penelitian lainnya yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan konsumsi empat cangkir atau lebih per harinya pada lansia memiliki resiko DIabetes tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan yang jarang mengkonsumsi kopi.

Karena selain mengandung kafein, kopi juga mengandung antioksidan, dan mineral yang meningkatkan sensitifitas insulin dan metabolisme glukosa.

Kanker Kolon, HCC, dan Sirosis Hati

Dua cangkir kopi sehari dapat menurunkan resiko kanker kolon sebanyak 25%, dan sirosis hati sebesar 80%. Antoksidan yang terkandung di dalam kopi dapat membantu melindungi sel dari radikal bebas yang seringkali dikaitkan dengan kanker dan kelainan otak degeneratif.

Dr. Francesca Bravi dari Italia menemukan bahwa peminum kopi menikmati 41% pengurangan resiko HCC (Hepatocellular Carcinoma) atau kanker hati, dibanding dengan mereka yang tidak pernah mengkonsumsi kopi.

Batu empedu

Kopi meningkatkan aliran empedu dan mencegah kristalisasi empedu. Dua cangkir satu hari dapat mengurangi resiko batu empedu sebesar 50%.

Jantung

Kopi juga dapat melindungi peminumnya dari serangan jantung. Penelitian yang dilakukan di Harvard menunjukkan wanita yang mengkonsumsi 5 cangkir atau lebih setiap minggunya mampu mengalami penurunan resiko serangan jantung sebesar 32% dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi kurang dari 4 cangkir setiap minggunya.

Kopi juga dapat mengurangi efek negatif rokok dan alkohol.

Sakit kepala

Satu dosis obat penawar sakit megandung 120 miligram kafein, sama seperti jumlah yang ditemukan dalam secangkir kopi. Kafein ditambahkan pada obat penawar sakit karena bisa meningkatkan penyerapan dalam peningkatan efek penghilang sakit. Kafein juga membatasi pembesaran pembuluh darah ke kepala, yang dapat menyebabkan migran.

Gigi rusak

Komponen yang memberi kopi aroma dan rasa pahit, yaitu Trigonelline, diakui para peneliti Italia memiliki zat anti bakeri dan anti lekat yang menceah gigi berlubang.

Stamina tubuh

Kafein memberi signal pada otak dan sistem syaraf untuk melakukan hal-hal secara berbeda. Penelitian menunjukkan dua cangkir kopi sanggup membangun stamina tubuh.

Kantuk

Anda dapat mengkonsumsi kopi untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa membuat Anda kesulitan tidur setelahnya. Namun ada pula sebagian orang yang lebih bereaksi pada tidur sejenak dibandingkan dengan minum kopi.

Konstipasi

Kopi cenderung mempercepat proses pengosongan perut sehingga masalah sembelit dapat teratasi.

Walaupun kopi memiliki banyak manfaat, kopi dikenal dapat meningkatkan kegelisahan. Dosis konsumsi yang terlalu banyak tidak bisa diterima semua orang. Selain itu, tingkat keasaman kopi yang tinggi dapat merangsang pengeluaran asam lambung berlebih.

Manfaat dan Bahaya Kopi

Zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein.

Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada teh 1-4,8%.

Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin
dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin.



Manfaat kopi

Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.

Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).

Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.

Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.


Kerugian Kopi

Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki kerugian. Salah satunya adalah efek ketergantungan.

Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan cepat marah.

Pada wanita hamil juga disarankan tidak mengkonsumsi kopi dan makanan yang mengandung kafein. Hal ini karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya, bisa menyebabkan keguguran.


Aman konsumsi kopi

Minum kopi dalam jumlah yang cukup atau sedang tidak akan membahayakan, bahkan akan bermanfaat bagi kesehatan.

Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari. Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut.

Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.


Sumber: Dra. Emma S Wirakusumah, Msc dan Wikipedia

Kopi Itu Jauh Lebih Sehat Dari Yang Anda Bayangkan

Kopi kemungkinan besar dapat memberikan sumbangsihnya bagi kesehatan lebih besar dari pada mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, demikian menurut hasil penelitian ilmiah oleh para pakar Amerika Serikat (AS).

Para ilmuwan menghitung jumlah kandungan anti-oksidan (zat anti unsur radikal bebas red) pada lebih dari 100 jenis makanan termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, kacang, aneka bumbu, minyak dan minuman.

Hasil penemuan tersebut kemudian dikombinasi dengan data yang ada di Departemen Pertanian AS dan sumbangan dari setiap jenis bagi pola makan rata-rata di Amerika.

Kopi terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar dari setiap kali dan tingkat konsumsi.

Setelah kopi urutan berikut adalah teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung.

Rakyat Amerika memperoleh sumber anti-oksidan dari konsumsi kopi dibandingkan dari jenis makanan atau minuman lainnya dan sejauh ini tak ada jenis makanan atau minuman yang menyamai kopi," kata kepala tim peneliti Professor Joe Vison dari Scranton University di Pensylvania.

Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan anti-oksidan sama tingkatnya.

Sementara itu di Inggris konsumsi kopi lebih rendah dibanding dengan Amerika Serikat, tercatat hanya 47 persen orang Inggris yang secara teratur meminum kopi instan atau kopi bubuk, demikian menurut badan pengamat pasar Mintel.

Anti-oksidan membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya bagi tubuh, molekul perusak yang merusak sel-sel serta DNA (cetak biru dari sel terkecil mahluk hidup).

Zat anti unsur radikal bebas ini berkaitan dengan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi kesehatan termasuk melindungi seseorang dari terkena penyakit kanker atau jantung.

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan kopi dapat mengurangi risiko terkena kanker hati dan usus, diabetes type II serta terkena penyakit Parkinson.

Namun Vinson menyarankan agar konsumsi kopi tetap pada tingkat sedang yaitu satu atau dua cangkir setiap harinya. Tetapi, menurutnya lagi, penting pula untuk tetap memperhatikan manfaat buah-buahan segar serta sayuran segar.

"Sayangnya konsumen memanfaatkan sayuran dan buah-buahan segar dalam jumlah kurang, yang jauh lebih baik bagi kesehatan dibandingkan dengan jenis makanan lainnya dilihat dari sisi nilai gizi dengan kandungan vitamin, mineral dan serat," kata Vinson pada saat menyampaikan hasil penelitiannya pada pertemuan tahunan persatuan ahli kimia Amerika (Serikat) di Washington DC.

Hasil penelitian itu memperlihatkan pula bahwa dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, "kurma" juga memiliki kandungan anti oksidan paling tinggi.

Namun karena rakyat Amerika mengkonsumsi kurma dalam jumlah yang sangat sedikit maka sumbangannya bagi standar kesehatan rakyat AS tidak begitu besar.

Buah Kranberi dan anggur merah juga memiliki kandungan anti-oksidan yang tinggi.

Jurubicara dari Perkumpulan peminum kopi Inggris mengatakan: "Hasil penelitian itu telah mempertegas kenyataan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang sedang, sekitar empat sampai lima cangkir setiap harinya tidak hanya aman, tetapi juga memberikan manfaat yang banyak bagi kesehatan. (Ant/OL-1)

Sumber: Media Indonesia Online - KESEHATAN - Selasa, 27 September 2005 - Lain-lain

Kopi dan Sperma

Kopi, si hitam peredam kantuk kembali membuktikan sebagai minuman kaya khasiat, jika dalam penelitian sebelumnya dekafein, salah satu kandungan kopi, bisa mengurangi resiko diabetes, memperlancar peredaran darah dan menghilangkan pusing, ternyata kopi juga bisa membuat sperma bisa berenang lebih cepat dan merangsang kesuburan pria.

Sebuah studi yang dilakukan kelompok peneliti dari Universitas Sao Paulo, Brasil menyebutkan pria yang rutin minum secangkir kopi setiap paginya memiliki sperma yang mampu berenang lebih lincah dibanding pria yang tak pernah minum kopi di pagi hari.

Mereka meneliti 750 pria yang akan melakukan vasektomi dan membaginya dalam empat kelompok berdasarkan jumlah kopi yang mereka konsumsi, yakni: mereka yang tak minum kopi, peminum kopi ringan (antara satu sampai tiga cangkir kopi per hari), peminum kopi sedang (antara empat-enam cangkir per hari) dan peminum kopi berat (lebih dari enam cangkir per hari). Penelitian ini menggunakan ukuran skala cangkir 100ml.

Hasilnya, mereka yang mengkonsumsi kopi secara rutin setiap harinya memiliki kualitas sperma yang jauh lebih sehat dibanding yang tak mengkonsumsi kopi.

Kandungan kafein dalam kopi membantu sperma mampu berenang lebih cepat selain membantu memperbaiki sample sperma dalam proses IVF (in-vitro fertilisation), metode pembuahan di luar rahim.

Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam Jurnal hasil konferensi American Society for Reproductive Medicine, di San Antonio.

Sementara dalam penelitian terpisah yang dilakukan State University of New York, Buffalo menuebutkan kopi masih jauh lebih baik dari ganja yang terbukti memperpendek umur sperma, gangguan ereksi dan berpotensi mengurangi kesuburan secara signifikan.

Kopi Luwak

Mendapatkan kopi luwak asli

Potensi kopiluwak di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang memiliki perkebunan kopi cukup luas dan perkebunan kopi tersebut biasanya berada di pinggir hutan yang merupakan habitat binatang luwak. Kopiluwak asli yang dihasilkan hingga saat ini adalah hasil dari pengumpulan dari alam. Dimana dengan melihat kondisi ini maka jumlah kopi luwak asli yang dihasilkan sangat bergantung dari musim buah kopi, luas wilayah perkebunan dan populasi binatang luwak. Dengan kata lain produksi kopi luwak sangat bergantung dengan alam sehingga sulit untuk memprediksikan jumalh produksinya.

Pengolahan



Kopi luwak asli yang dikumpulkan dari alam, biasanya masih dalam bentuk feses dari binatang luwak kemudian diproses dengan tatacara tersendiri hingga menghasilkan biji kopi liuwak asli dengan cita rasa istimewa.

Standar penggorengan (roasting)

rosater
Cara tradisional & modern dengan mesin

Pada umumnya penikmat kopi pada masyarakat Indonesia lebih menyukai jenis kopi yang dimasak hingga hitam. Sedangkan untuk beberapa negara asia seperti Korea, Jepang, Taiwan mereka menyukai cokelat kehitaman. Sedangkan untuk kawasan Eropa lebih menyukai warna kecoklatan.

Untuk memastikan kualitas penggorengan yang baik dan merata kami menggunakan mesin roasting Gene Cafetm. Pada dasarnya terdapat kurang lebih 8 jenis roasting yaitu:

Jenis Roasting Karakteristik
Light Roast Cokelat kekuningan, rasa asam yang kuat, aroma tidak kuat. Sedikit bau kopi mentah
Cinnamon Roast Ala Amerika. Sedikit asam. Warna Cinnamon (kayu manis)
Medium Roast Memiliki karakteristik asam dan aroma manis. Berwarna seperti kacang. Ala Amerika
High Roast Rasa pahit lebih terasa dibanding asam. Cocok untuk es kopi.
City Roast Standar aroma dan rasa yang seimbang. Ala Kota New York
Full City Roast Rasa pahit sedikit lebih terasa dari pada asam. Cocok untuk es kopi
French Roast Lebih pahit. Rasa unik yang kaya. Ala Eropa. Cocok untuk es kopi
Italian Roast Pahit dan aroma kuat tetapi tidak asam. Warna mendekati hitam. Cocok untuk Espresso maupun cappuccino


Penyajian

Metode penyajian dalam menikmati kopi luwak pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan penyajian kopi pada umumnya. Namun kami menyarankan berdasarkan pengalaman kopi luwak dapat dinikmati dengan menyeduh + 8 grm/150 cc air panas (95 - 98oC). Pergunakan air setelah mendidih supaya cita rasa dapat terjaga dan tidak ikut menguap beserta air mendidih. Pergunakan media cangkir yang berbahan keramik agar dapat menahan dan menjaga panas agar tidak cepat dingin. Kopi luwak akan lebih terasa nikmat bila dihidangkan tanpa gula (black coffe)

Selamat menikmati Kopi Luwak........

Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Meski di seluruh dunia ada sekitar 70 spesies pohon kopi, dari yang berukuran seperti semak belukar hingga pohon dengan tinggi 12 meter, namun hanya ada dua spesies pohon kopi yang secara umum dikenal untuk diproduksi sebagai produk kopi. Kedua spesies ini digunakan untuk produksi sekitar 98 persen produksi kopi dunia. Apa sajakah itu? Kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia adalah Kopi Arabika yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea arabica. Kopi jenis ini yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar lebih dari 60 persen produksi kopi dunia. Kopi arabika dari spesies Coffea arabica menghasilkan jenis kopi yang terbaik. Pohon spesies ini biasanya tumbuh di daerah dataran tinggi. Tinggi pohon kopi ini antara 4 hingga 6 meter. Kopi arabika memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 44 kromosom.

Pohon kopi spesies lainnya yang juga cukup banyak diproduksi sebagai produk kopi adalah Coffea canephora yang sering dikenal sebagai Kopi Robusta. Tinggi pohon Coffea canephora mencapai 12 meter dan dapat ditanam di daerah yang lebih rendah dibanding kopi arabika. Kopi robusta biasanya digunakan sebagai kopi instant atau cepat saji. Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang lebih kuat. Kandungan kafein pada kopi robusta mencapai 2,8 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 22 kromosom. Produksi kopi robusta saat ini mencapai sepertiga produksi kopi seluruh dunia.

Sejarah Penyebaran Kopi

Biji tanaman kopi dipanggang lalu dihaluskan dan dihidangkan. Metode pemanggangan biji kopi sendiri belum diketahui kapan dimulainya. Namun tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiopia, yang pada saat itu merupakan tanaman liar di Ethiopia. Lalu tanaman kopi dari sini dikembangkan di Semenanjung Arab sekitar abad ke-15, yang terkenal menjadi Kopi Arabika. Kopi Arabika saat ini menjadi jenis kopi yang paling banyak diproduksi di dunia yaitu mencapai lebih dari 60 persen produksi kopi dunia.

Menurut legenda, kopi ditemukan oleh seorang pemuda Arab bernama Kaldi, seorang penggembala kambing. Ia selalu memperhatikan bahwa kambingnya selalu menunjukkan gejala gembira setelah menggigit biji dan daun suatu tanaman hijau. Karena penasaran, ia mencoba biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut, sejak itu lahirlah kopi menurut legenda di Arab.

Pada tahun 1610, tanaman kopi pertama ditanam di daerah India. Bangsa Belanda mulai mempelajari pengembangbiakan kopi pada tahun 1614. Lalu pada tahun 1616, mereka berhasil memperoleh bibit dan tanaman kopi yang subur dan langsung mendirikan perkebunan kopi di Srilanka dan tanah Jawa (Indonesia) pada tahun 1699. Kemudian oleh bangsa Belanda, tanaman ini disebar ke koloni Belanda di Amerika Tengah seperti di Suriname dan Kepulauan Karibia. Kemudian bangsa Perancis juga tertarik dengan perdagangan kopi ini. Mereka membeli bibit kopi dari Belanda lalu dikembangkan di Pulau Réunion sebelah timur Madagaskar. Namun mereka gagal mengembangkan kopi di sini. Lalu pada tahun 1723, bangsa Perancis mencoba mengembangkan tanaman kopi di daerah Pulau Martinik. Pada tahun 1800-an, tanaman kopi dikembangkan di Hawaii. Belakangan tanaman ini juga dikembangkan di Brasil dan daerah-daerah lainnya.

Top 15 Effects That Coffee Has on Your Health

Some are trying hard to show the beneficial effects that coffee has on our health, others see it as the devil's beverage. Others say it's rather a bogus. Read on and decide for yourself who's right!

1. Some say that the energy boosting effect of the morning coffee is only in your mind and you should sleep more. The caffeine eases withdrawal symptoms accumulating overnight, but does not make people more alert. Only people who do not regularly drink coffee will get a 'push-up' from caffeine, while the British Coffee Association insists that regular drinkers do feel more alert.

Regular coffee drinkers swear that their morning caffeine wakes them up, and in case they don't take it, they feel they have no energy and will surely be less efficient in their activities. Researches show that a first caffeine intake does not make the individuals more alert than those who do not drink coffee are.

Others insist that moderate coffee consumption of four to five cups per day is perfectly safe for the general population and has a beneficial effect on alertness and performance even in the case of regular coffee drinkers.

Caffeine, the main active chemical of coffee, blocks adenosine, a chemical that makes you naturally drowsy, increasing concentration and reaction speed. But the long term effects can be really tricky. Once the temporary stimulation stops, the brain cells start needing caffeine for stimulation and a sudden neural sluggishness installs.

2. Caffeine has been found to prevent cognitive decline in the elderly women. Women aged 65 and older who consumed over three cups of coffee (or the same caffeine levels in tea) daily scored better over time on memory tests than women who drank one cup or less of coffee/tea daily did. The memory benefits of the caffeine rise with age - coffee drinkers being 30 % less exposed to memory impairment at age 65 and 70 % less over 80. Still, caffeine consumers did not have lower rates of dementia.

Caffeine seems to slow the dementia process rather than prevent it. Why caffeine has a slightly different effect on women than it does in men is a puzzle.

Caffeine has been found also to protect against Parkinson's disease and depression, and this could be linked to its inhibiting effect on adenosine receptors. Depression is eased because caffeine increases dopamine, the "happy feeling" hormone, in your brain.

3. Italian researchers found that coffee defends against blepharospasm, an involuntary eye spasm which makes patients blink uncontrollably, which may turn into a severe vision impairment, and in severe cases, this can make the patients functionally blind (despite intact eyeballs) as they cannot impede closing their eyes. One to two cups daily have this effect. The blepharospasm onset age was delayed by coffee drinking, with 1.7 years for each extra daily cup, and this could be due to caffeine's effect on the adenosine receptors.

4. Everybody knows the laxative effect of coffee. Brewed coffee also contains soluble cellulose fibers, which help the body absorb vital nutrients, keep a lid on cholesterol and fight constipation. The amounts are of 0.47-0.75 grams of fiber per 100 ml. Freeze-dried coffee came out on top. Men comsume on average about 38 g of fiber a day and women around 25 g. A 240 ml cup of coffee could contain as much as 1.5 g of fiber (3.2 cups means 5 g of fiber).

5. High coffee consumption (more than three cups per day for years) increases loss of bone mineral density. Caffeine is a mild diuretic, speeding up the urination cycle, but "steals" calcium which is lost through urine. Long term, heavy caffeine use leads to a rapid development of osteoporosis.

6. The effect of coffee on the cardiovascular health is controversial: some say it's good, others that it is a risk factor. Caffeine blocking adenosine constricts the brain's blood vessels. The heart beats rate increases, muscles tighten, the blood pressure booms, blood vessels near the surface constrict and more blood flows to the muscles.

Researches show that blood pressure and heart rate spurred in healthy sedentary adults drinking two cans of caffeine containing drinks daily by up to 11 %.

But if you're going to practice sports, the heart beats can increase up to a dangerously high level, while triggering extremities shivering and nausea. On the long term, the unnatural heart racing is unhealthy, and can trigger heart conditions.

7. Caffeine causes sleep disturbances. Don't even think about drinking coffee or other caffeine containing beverages before sleep. And remember that the alkaloid needs 12 hours to be completely eliminated from your body.

8. A new research has found that coffee could cut the risk of skin cancer. 6 cups of caffeinated coffee daily lowered the likelihood of developing skin cancer by 35 %, while 2-3 cups lowered it by 12 %. Caffeine is believed to impede cells dividing in the tumor, or to work as an antioxidant. One research found coffee and exercising fight against sun-induced skin cancer by 400 %.

Other researches suggest that coffee could be beneficial also against breast cancer.

9. Coffee fights gout symptoms! The beverage lowers uric acid levels on short term, easing the most common and excruciatingly painful inflammatory arthritis in adult males. Drinking 4-5 cups of coffee daily significantly decreases the risk of gout by 40 % and over 6 cups per day by 59 %. Tea (which contains caffeine) has no impact on gout incidence, thus other chemical than caffeine induces this effect; the main suspected being the phenol chlorogenic acid, a powerful antioxidant.

10. Two cups of coffee reduce significantly post-gym muscle pain. Caffeine consumed one-hour before going to the gym induces a 48 % decrease in pain; those who drink caffeine before the near-maximum force test have 26 % drop in soreness. Caffeine boosts endurance, and one study discovered caffeine to decrease pain during moderate-intensity cycling. By blocking the receptors for adenosine, released in response to inflammation and implied in pain sensation, coffee could have this effect. Caffeine seems to be more efficient than conventional pain and soreness reliever drugs, like naproxen (the active ingredient in Aleve), aspirin and ibuprofen.

11. Caffeine mixed with acetaminophen (paracetamol),
one of the most common painkillers used in the US and Europe could harm your liver. The caffeine was discovered to triple the quantity of a toxic byproduct, N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI), produced by the enzyme that breaks down the acetaminophen. Still, the effects would be determined by the daily consume of 20-30 cups of coffee.

12. Caffeine gets women in the mood for sex, especially in moderate amounts and when the women are not heavy drinkers. The chemical is also known to increase excitability in men.

Interestingly, female rats that received the middle dose of caffeine had quicker return visits to the males than the highest dose tested.

13. Researches show that the consume of unfiltered coffee increases the level of cholesterol. Why? Because coffee contains a substance called cafestol which triggers the rise of cholesterol levels. The cafestol blocks a receptor in an intestinal pathway crucial for cholesterol regulation, and is the most potent food chemical to do this.

By pouring hot water over the ground coffee, the cafestol is extracted. The same thing happens when the ground coffee is boiled in water by several times, like in the case of Turkish coffee or Scandinavian brew, or a paper filter is employed, like in French coffee. If the coffee is made without the filter, the cafestol remains in the prepared beverage.

A cup of unfiltered coffee contains up to 4 milligrams of cafestol that can raise the cholesterol level by 1 %. The espresso coffee contains cafestol, as it is not prepared with a filter. Still, this type of coffee can increase less the cholesterol if you use a small cup. Less espresso means less cafestol, probably just 1-2 mg per cup. Still, 5 cups of espresso can raise the cholesterol by 2 %.

Decaffeinated coffee contains cafestol, since removing caffeine does not influence the other compound.

14.Coffee was found to remove 78-90 % of the heavy metals dissolved in the tap water, like lead or copper, because the ground coffee has the molecules not electrically charged or negatively charged, attracting the heavy metals, which are positively charged. Stronger coffee removes a higher amount of the toxic heavy metals. Instead, tea removes just one third of the same amount of lead and has not effect on the copper.

15. Coffee can kill you! Just as any other drug, in small amounts, caffeine (and coffee) is a stimulant. But the coffee plant synthesizes the alkaloid with the purpose of killing�its natural consumers. The grazer eating too much coffee will die. We, too, may be killed. The uncontrolled heart beats are the prelude of a heart attack.

Over 400 mg of caffeine (found in 4-5 cups of brewed coffee) can cause caffeine intoxication. Some even snort caffeine powder, which results in a more rapid and intense reaction. The symptoms are just like those induced by any other drug: restlessness, nervousness, excitement, insomnia, face flushing, increased urination, gastrointestinal disturbance, muscle twitching, a rambling flow of thought and speech, irritability, irregular heart beat, and psychomotor agitation.

Deadly coffee doses have not been tested on people, but in rats the average lethal dose (LD50) of caffeine is 192 mg/kg: 50 % of the rats died after consuming this quantity. In humans, however, the value would be linked to weight and each one's sensitivity, to about 150 to 200 mg/kg of body mass.

So, you have to drink 80 to 100 cups of coffee very quickly to die... This also varies with the coffee variety, and cup size, as this determines how much caffeine enters your body. Actually, cases of death caused by coffee drinking have not been reported yet (at least from rapid drinking; the chronic effects are another story) but caffeine pills (just 2 g) are much more effective and have been proven lethal.

The Effects Drinking Coffee To Your Health

People that like much drinking coffee, no worry to continue their hobby, because drinking coffee has positive and negative effects to your body.Caffeine in coffee can stimulant your brain to think fast. Your brain can respond faster after drinking a cup of coffee. The survey proved that drinker coffee can be avoided from cancer, diabetes, heart attack and osteoporosis. Let us see positive and negative effects for drinker coffee:

Positive effects:

1. Stimulating your brain.

Coffee that you drink every day has caffeine. Caffeine contains alkaloid, known as trimetilsantin. Coffee can give stimulation to human brain nerves. Your brain nerves will respond quickly and give quickest memory brain processing after 15 or 20 minutes finishing drinking coffee.

2. Coffee can avoid from teeth hole.

The caffeine can help your teeth from hole after eating cookies, chocolate cake, candies and sweet bread. We suggest drinking coffee before eating them.

3. Coffee can avoid from migraine.

The caffeine in coffee can decrease your migraine.

We suggest drinking black coffee before take drug.

4. Increasing your energy, feeling happy and fresh.

How do you feel after drinking coffee in the morning? We feel fresh as if energy increase and happy.

5. Coffee can avoid from osteoporosis, heart attack, diabetes and cancer.

People can avoid from diseases above, if they drink two cup of coffee every day. Especially people that have coroner heart, they should consult to the doctor how to drink coffee without risk.

The negative effects,Coffee is good to drink, but there are few negative effects, if you drink so much.

The negatives just like below:

1. Coffee makes some one become addicted. Make your health trouble, feel tired and not have energy, if you do not drink coffee.

2. Coffee is very dangerous to people have high blood pressure illness, because the caffeine makes your blood pressure higher.

3. Coffee makes your urine more product than usual, so that your bladder full after drinking coffee.

4. Coffee effects for woman fertility. It will make worst, if the woman drinks alcohol.

Mengenal Kopi Lebih Dekat

Kenapa anda ke Starbucks? Karena kopinya enak? Bagaimana kalau anda bisa membuat kopi yang (jauh) lebih enak di rumah, atau di kantor? Semua bahan2nya tersedia. Indonesia ini salah satu penghasil kopi terbaik di dunia kok. Yang anda perlukan hanya sedikit tambahan pengetahuan tentang kopi dan alat yang tepat.

Bagi sebagian orang, minum kopi setiap hari merupakan satu keharusan. Di samping rasanya enak, kopi juga punya banyak manfaat (ada beberapa salah pengertian tentang efek negatif kopi yang dijelaskan di sini). Lalu mengapa kopi yang dijual di kebanyakan coffee shop lebih “enak” rasanya dari kopi yang kita buat sendiri di rumah? Ada beberapa faktor, antara lain:

1/ Arabica vs Robusta

Kebanyakan kopi yang kita minum adalah kopi Robusta (kalaupun di-blend, persentase kopi Robustanya biasanya lebih banyak), yang kualitasnya di bawah kopi Arabica. Kenyataannya kopi2 Arabica terbaik dari Indonesia lebih banyak diekspor daripada beredar di pasaran dalam negeri -satu hal yang secara bisnis dapat dimaklumi- di sisi lain menyebabkan rata2 orang Indonesia tidak bisa menikmati hasil terbaik dari negerinya sendiri. Tapi kalau kita mau cari, di supermarket2 biasanya ada kok. Cuma harganya sedikit lebih mahal dibandingkan kopi Robusta/blend.
Tabel perbandingan kopi Arabica vs Robusta bisa dilihat di sini. Kalau masih ada yang kurang yakin mengenai perbedaan kualitas dan rasa kopi Arabica vs Robusta, bisa dibaca di bagian “Tentang Espresso”.

2/ Kopi Biji dan Kesegaran Kopi

Mungkin belum banyak yang tahu (atau belum yakin?) bahwa kesegaran kopi sangat sangat berpengaruh pada kualitas minuman kopi yang dihasilkan. Biji kopi akan menurun kualitasnya secara drastis sekitar 10 hari setelah digoreng/digongseng, juga akan kehilangan sebagian besar elemen rasa dan aromanya hanya beberapa detik setelah digiling. Itu sebabnya semua coffee shop menggiling kopinya hanya sesaat sebelum diekstraksi. Kalau kita biasa membuat kopi dari kopi bubuk, coba bayangkan sudah berapa umur kopi itu sejak digiling? Coba perhatikan siapa tau sudah ada jenggot yang tumbuh di dagunya. Hehehe..
Jadi ada 2 masalah yang harus dipecahkan di sini:
a/ Di mana kita bisa mendapatkan kopi yang benar2 fresh (kurang dari 10 hari setelah digongseng)?
Coffee roaster memang masih jarang di Indonesia, tapi saya yakin paling tidak ada 1 coffee roaster di kota2 besar di Indonesia. Kalau tidak, dari mana coffee shop mendapatkan fresh coffee-nya? Tugas anda adalah menemukan mereka :-)
b/ Sebaiknya kita menggiling kopi kita sendiri, dan mengekstraksi kopi secepatnya setelah digiling.
Maka kita membutuhkan mesin penggiling kopi (selanjutnya disebut grinder). Yang membawa kita ke faktor berikutnya..

3/ Grinder

Tentu saja kita tidak perlu memiliki grinder seukuran yang biasanya dipakai di coffee shop, tapi kualitas grinder juga sangat sangat penting. Grinder yang baik akan menghasilkan bubuk kopi yang ukurannya konsisten/seragam, sedangkan yang kurang baik akan menghasilkan bubuk kopi dengan ukuran butiran tidak sama. Ketidakseragaman ukuran butiran akan menyebabkan butiran yang berukuran lebih kecil akan terekstraksi secara berlebihan sedangkan yang berukuran lebih besar kurang terekstraksi. Bingung? Coba bayangkan tablet effervescent (Redoxon dan teman2nya -maaf menyebut merk :-) ). Bagi menjadi 2 bagian yg berukuran tidak sama, kemudian masukkan ke dalam segelas air. Yang berukuran lebih kecil larut lebih dulu kan? Juga bila anda menggunakan press pot, butiran2 yang sangat kecil akan lewat dari saringan. Secara keseluruhan, minuman kopi yang dihasilkan menjadi kurang maksimal.
Secara umum ada 2 macam grinder:
a/ Blade Grinder (menggunakan semacam pisau untuk menggiling, hampir seperti blender)
Sangat tidak disarankan untuk menggiling kopi karena tidak bisa menghasilkan ukuran butiran yang seragam.
b/ Burr Grinder (menggunakan gigi2 seperti bor untuk menggiling). Ada 2 macam:
- Conical Burr Grinder: grinder terbaik di pasaran.
- Flat Burr Grinder: kualitasnya sedikit di bawah conical burr, namun dijual dengan harga lebih terjangkau.
Ada beberapa burr grinder untuk home-use (seperti Bodum Antigua, atau Solis Maestro Plus) yang berkualitas baik.

4/ Tentang Espresso

Satu lagi hal penting yang sering kita lupakan dalam membuat kopi adalah suhu yang tepat. Dalam biji kopi yang telah digongseng sudah terdapat gula yang terkaramelisasi. Jadi bila anda mengekstraksi kopi dengan suhu yang benar2 tepat, anda tidak akan perlu menambahkan gula untuk mendapatkan rasa manis. Suhu terlalu tinggi akan membakar kopi (+gulanya) sehingga rasanya menjadi lebih pahit, sedangkan suhu terlalu rendah akan meningkatkan kadar keasamannya. Kalau ada yang pernah coba minum kopi+air dingin kemudian sakit perut, itu karena tingkat keasamannya terlalu tinggi. Ruwetnya lagi, kopi dari tiap daerah mempunyai suhu optimal yang berbeda. Tapi jangan khawatir. Ada satu cara untuk mengeliminasi masalah ini: mesin espresso.
Mesin espresso bisa menyediakan suhu yang tepat dan stabil sepanjang proses ekstraksi kopi. Itulah sebabnya saya berpendapat bahwa espresso yang sempurna adalah bentuk sempurna dari minuman kopi (meskipun saya bukan peminum espresso sejati. Saya selalu mencampurkan susu ke dalam espresso saya :-) ). Keunggulan espresso:
a/ Selain memaparkan air kepada butiran kopi dengan suhu yang tepat dan stabil, mesin espresso juga menekan butiran2 kopi dengan tekanan tinggi (9-10 bar). Masing2 butiran kopi diekstraksi secara maksimal sehingga karakter rasa dan aromanya benar2 berpindah hampir seluruhnya ke cangkir anda. Coba saja ekstraksi kopi Robusta dengan mesin espresso, anda akan tahu mengapa harganya lebih murah dari kopi Arabica yang berasal dari daerah yang sama :-)
b/ Karena suhunya tepat, espresso bisa langsung diminum begitu disajikan; atau lebih tepatnya harus langsung diminum begitu disajikan. Karena suhu penyajiannya lebih rendah dari air mendidih, espresso cepat sekali menjadi dingin. Kopi lebih enak diminum hangat kan?
Bila anda suka menambahkan susu ke dalam kopi anda seperti saya, susu hangat dengan suhu kurang lebih sama dengan espresso yang baru disajikan akan bercampur dengan sendirinya tanpa perlu diaduk. Ini menyebabkan para ahli espresso bisa membuat berbagai macam “gambar” di permukaan kopi hanya dengan “mengakali” cara menuangkan susu ke atas kopinya, atau biasa disebut latte art. Di bawah ini ada beberapa contoh latte art. Kalau anda bisa membuat kopi anda terlihat secantik rasanya, tidak ada salahnya kan?

Pada artikel2 mendatang saya juga akan membahas mengenai teknik2 latte art. Tidak butuh waktu terlalu lama kok untuk belajar.

[foto contoh latte art]

Kesimpulannya, ada 3 hal utama yang menyebabkan minuman kopi yang kita buat di rumah mungkin tidak seenak yang kita beli dari coffee shop: pilihan kopi, kesegarannya, dan ketepatan suhu ekstraksinya. Bila bisa mengatasi 3 hal tersebut, seharusnya kopi kita akan jadi lebih baik. Tapi saya juga sadar bahwa rasa adalah masalah selera.
Semoga bisa membantu..

 
Sahabat Ngopi Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template